Blogger templates

Pages

Rabu, 27 Agustus 2014

Membuat Jaringan


Modem tunggal yang selama ini banyak digunakan untuk terkoneksi dengan internet ternyata dapat dimanfaatkan sebagai jaringan wifi. Jadinya tidak hanya laptop yang terhubung dengan modem saja yang bisa internetan, tetapi perangkat-perangkat lain yang berada di sekitar laptop juga bisa menangkap sinyal jaringan wifi tersebut.

Membuat jaringan wifi dari laptop dengan bantuan modem tunggal tentu mempunyai kelemahan, berikut kelemahannya :

  • Kecepatan koneksi internet jadi melambat

    Ini karena kecepatan koneksi harus terbagi dengan perangkat lainnya (laptop, handphone) yang menggunakan jaringan wifi anda. Misalnya semula kecepatan pada modem 3,6 mbps, setelah anda aktifkan jaringan wifi di laptop anda, maka ketika anda menggunakan internet mungkin porsi kecepatan koneksi anda menjadi 500 kbps atau di bawah dari itu, tergantung dari seberapa banyak perangkat lain yang terhubung.

  • Menghabiskan banyak kuota internet

    Jelas, kita tidak dapat membatasi berapa kuota maksimal yang harus digunakan. Selama paket kuota di modem anda masih ada maka koneksi internet bisa digunakan. Banyaknya perangkat yang terhubung juga sangat memengaruhinya, ini tentu akan menghabiskan banyak kuota internet yang notabene berbayar.

    Untuk membuat jaringan wifi pada laptop, anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut, di sini penulis menggunakan operasi Windows 7 :

    1. Colokkan modem (memiliki kuota internet) pada laptop anda, jika belum ter-install anda bisa menginstallnya terlebih dahulu.

    2. Setelah itu klik menu start kemudian klik control panel


    3. Apabila sudah muncul tampilannya, klik pengaturan bertuliskan Network and Internet


    4. Selanjutnya, cari ikon yang bertuliskan Network and Sharing Center, klik tepat pada tulisan tersebut, bukan pada anak judul tulisannya.


    5. Langkah berikutnya, cari tulisan manage wireless network, berada pada pojok sisi kiri atas desktop, setelah ditemukan, klik pada tulisannya


    6. Akan muncul tampilan dari manage wireless network, kemudian klik tulisan add,seperti pada arahan busur panah gambar di bawah ini


    7. Mengklik add akan memunculkan tampilan jendela baru pada desktop, pada tampilan jendela tersebut klik menu yang bertuliskan Create an ad hoc network


    8. Akan ada tampilan jendela baru lagi seperti sebelumnya, dengan tampilan seperti gambar di bawah ini, yang harus kamu lakukan adalah melanjutkannya dengan mengklik tulisan next


    9. Di tahap ini sudah memasuki tahap akhir, dengan munculnya tampilan beberapa kotak dialog yang harus anda isi sebagai tanda pengenal terhadap jaringan wifi anda.



      Keterangan pada kotak dialog :
      Network name (nama jaringan) : isi nama jaringan wifi perangkat anda
      Security type (tipe pengamanan) : ada 3 kategori tipe pengamanan yang dapat anda pilih : 1. No authentication (open) = jika anda ingin agar jaringan wifi dapat terhubung secara umum ke semua perangkat tanpa terkecuali. Kategori kedua dan ketiga adalah WEP dan WPA2-Personal yang mana pengguna lain harus mengetahui password jaringan wifi anda untuk bisa terhubung.
      Security key (kode keamanan) : isi dengan password/kata kunci anda

      Apabila pengisian kotak dialog sudah selesai, centang pada kotak dialog bertuliskan Save this network, lanjut dengan mengklik next, akan muncul jendela pemberitahuan bahwasanya jaringan wifi anda siap digunakan, setelah klik close pada jendela tersebut.

    10. Jaringan wifi anda telah selesai dibuat. Untuk mengoneksikannya, klik ikon wifi (berada pojok kanan bawah, maka akan timbul pilihan jaringan wifi yang dapat anda gunakan termasuk jaringan wifi anda sendiri, dan sudah bisa digunakan pada perangkat lainnya.


Selamat menikmati.

Oleh : Roma Doni

Cara Membuat Jaringan Komputer Menggunakan Wifi Ad Hoc


Tahukah Anda? Ternyata perangkat wireless pada laptop Anda tidak hanya berfungsi untuk menghubungkan laptop dengan jaringan internet. Akan tetapi juga bisa digunakan untuk menghubungkan dua komputer secara langsung (computer to computer). Hubungan ini memungkinkan terjadinya komunikasi ataupun transfer data antar dua komputer atau lebih. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Inilah yang akan kita bahas dalam tulisan ini yaitu cara membuat jaringan komputer menggunakan Wifi Ad Hoc, yang kemudian disebut dengan Jaringan Wifi Ad Hoc.

Jaringan Wifi Ad Hoc

Sebelum melangkah jauh membahas jaringan Wifi Ad Hoc, yuk terlebih dahulu kita kenali apa yang dimaksud dengan jaringan. Jaringan, kata dasarnya adalah ‘jaring’. Anda pernah melihat jaring? Jaring laba-laba misalnya. Di sana Anda akan melihat ada hubungan sambung menyambung dan saling berkait antara satu benang dengan benang lain yang membentuk jaringan laba-laba. Tampak terpisah tapi sebenarnya terhubung (menyatu). Demikianlah kira-kira gambaran tentang jaringan. Jaringan merupakan sesuatu yang menghubungkan benda satu dengan benda lain, perangkat satu dengan perangkat lain, manusia satu dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya. Namun, dalam hal ini yang akan dibahas adalah jaringan yang menghubungkan antara perangkat atau teknologi komputerisasi.

Lalu, apa yang dimaksud dengan jaringan Wifi Ad Hoc? Jaringan Wifi Ad Hoc adalah sebuah jaringan nirkabel dengan teknologi wifi yang memungkinkan dua atau lebih device (komputer) bisa terhubung (saling berkomunikasi satu sama lain) secara langsung tanpa melalui Acces Point (AP). Sehingga, ketika Anda ingin memindahkan data dari satu komputer ke komputer lain tidak perlu lagi menunggu akses jaringan internet atau kabel data yang merepotkan.

Langkah-Langkah Membuat Jaringan Wifi Ad Hoc

Lalu, bagaimana cara membuat jaringan Wifi Ad Hoc. Langkah awal tentu saja Anda perlu menyediakan perangkat komputer atau laptop yang memiliki perangkat wireless. Jangan khawatir, hampir semua produk laptop/netbook saat ini sudah dilengkapi dengan wireless. Selanjutnya ikuti langkah-langkah berikut!

Step 1: Nyalakan perangkat komputer Anda, buka control panel, kemudian klik ‘Network and Sharing Center’ (lihat gambar)


Step 2: Maka akan muncul seperti gambar berikut. Silahkan klik ‘Set Up a New Conection or Network’. (lihat yang ditandai lingkaran merah pada gambar)



Step 3: Selanjutnya muncul jendela seperti di bawah ini. Pilih ‘set up a wireless ad hoc (computer to computer)’, kemudian klik next.



Step 4: Muncul jendela seperti gambar berikut. Klik next!



Step 5: Muncul jendela yang meminta nama network dan security. Ketik nama network yang Anda inginkan. Misalnya: Aura Comp. Kemudian untuk tipe security pilih WPA2-Personal. Pada Security key masukkan kode yang Anda inginkan. Kode ini nantinya akan dijadikan sebagai password komputer lain untuk masuk dalam koneksi jaringan Wifi Ad Hoc yang telah anda buat ini. Selesai? Yak, lanjut klik next! Proses setting sedang berlangsung.



Step 6: Finish! Jaringan Wifi Ad Hoc siap digunakan!



Sekarang, Anda bisa menggunakan jaringan Wifi Ad Hoc untuk menghubungkan dua atau lebih perangkat komputer yang dilengkapi dengan perangkat wireless. Jika komputer Anda sudah terhubung dengan jaringan Wifi Ad Hoc yang sudah dibuat, Anda bisa saling bertukar data ataupun perangkat keras yang terhubung dengan salah satu komputer. Misalnya printer, modem dan lainnya. Nah, Anda tertarik untuk mencoba cara membuat Jaringan Komputer menggunakan Wifi Ad Hoc ini?

Oleh : Neti Suriana

Menguji Jaringan, Sharing Printer dan Sharing Folder



Source image : allaboutcyber.blogspot.com

Seperti yang kita tahu, salah satu manfaat dari adanya jaringan komputer adalah bisa saling berbagi sumber daya. Sumber daya itu bisa berupa hardware, software, aplikasi maupun data-data.

Pada artikel kali ini, akan dibahas mengenai tatacara sharing printer dan sharing folder.

Sebelum kita bisa melakukan sharing, kita harus mengetahui terlebih dahulu apakah jaringan sudah bekerja dengan baik atau belum.

Untuk mengetahuinya, kita cukup menguji jaringan dengan menggunakan perintah ping.

Apa itu perintah ping? Ping merupakan utilitas yang digunakan untuk memeriksa konektivitas antar jaringan.

Cara pengujiannya pun cukup mudah. Berikut langkah-langkahnya :

  1. Klik Start - Run
  2. Ketikkan CMD lalu tekan OK/ Enter
  3. Setelah jendela Command Prompt terbuka, kita cukup mengetik :
    ping [spasi] IP Address yang ingin diuji konektivitasnya. Lalu, tekan enter.
    Misal : ping 256.10.23.4
    Kemudian, perhatikan respon yang muncul setelah kita menekan enter. Ada 3 kemungkinan :
    • Reply from : terjadi koneksi
    • Request Time Out : tidak terjadi koneksi sama sekali
    • Destination Host Unreachable : paket data yang dikirim tidak sampai di tujuan.

LANGKAH-LANGKAH SHARING PRINTER

Sharing printer ini merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut model pemakaian satu printer untuk beberapa pengguna.

Setelah dilakukan uji jaringan dan ternyata koneksi jaringan sudah terhubung dengan baik, sharing printer dapat segera dilakukan.

Berikut tata caranya :

  • Setting Shared Printer Pada PC Host/ Server

    • Buka fasilitas sharing printer pada komputer yang memiliki printer. Apabila di warnet, komputer ini sering disebut dengan komputer server. Pastikan juga drive printer sudah terinstall dengan baik.
    • Buka Control Panel - Printer and Faxes
    • Klik kanan printer yang akan di-sharing.
    • Pilih sharing.
    • Setelah itu, akan muncul Tab Sharing Properties - Pilih Share this Printer - kemudian beri nama printer sesuai dengan keinginan - OK.
    • Apabila ada permintaan CD Windows atau konfirmasi dari Printer Sharing, pilih saja 'Just Enable File and Printer Sharing'. OK

  • Setting Share Printer pada Komputer Client

    • Buka Control Panel - Printer and Faxes - Add a Printer
    • Akan muncul Add Printer Wizard – Next
    • Pilihlah tipe Printer yang akan digunakan - Pilih Network Printer – Next
    • Browse Printer pada jaringan – Next
    • Selanjutnya, komputer akan mengonfirmasi apakah komputer yang dipilih akan dijadikan printer utama - Yes – Next
    • Akhiri Wizard dengan menge-klik Finish

LANGKAH-LANGKAH SHARING FOLDER

Seperti pada sharing Printer, langkah-langkah sharing folder ini juga cukup mudah.

  • Klik kanan Start – Explore
  • Klik kanan folder yang ingin di-share - Pilih Sharing and Security
  • Pastikan untuk memberi tanda centang pada Share this Folder on the Network
  • Apabila kita juga memberi tanda centang pada Allow Network Users to Change my Files, berarti folder yang di-share tersebut dapat di-edit oleh seluruh pengguna di dalam jaringan.
  • OK

Oleh : Nira Kunea
#berbagai_sumber

Tips Memperkuat dan Memperluas Jangkauan Jaringan Wireless




Untuk mendapatkan kenyamanan dalam berkoneksi internet tentu harus di dukung dengan kekuatan sinyal jaringan yang baik. Apabila anda terkoneksi dengan jaringan wireless biasanya sering dihadapkan dengan kekuatan sinyal jaringan yang berubah dan tidak stabil. Apalagi jaringan wireless memiliki keterbatasan jangkauannya, sehingga jika anda tidak berada dekat dengan router wirelessnya tentunya koneksi internet anda akan lemot dan keadaan itu jelas sangat menjengkelkan.

Permasalahan jaringan wireless yang sinyalnya sering berubah dan tidak stabil tersebut perlu kita kenali beberapa faktor penyebabnya :

  • Di sekitar tempat tersebut ada lebih dari satu router nirkabel yang memiliki antena omni-directional sehingga di mana-mana tersebar sinyal yang akan mengurangi kekuatan sinyal untuk mencapai antena wireless anda.
  • Router nirkabel wireless anda tidak berada pada posisi garis pandang antena transmisi
  • Faktor lingkungan seperti cuaca yang buruk (hujan deras), banyaknya hambatan seperti pepohonan dan bangunan di sekitar pemancar dan router nirkabel anda.

Biasanya kebanyakan orang jika mengetahui sinyal wirelessnya buruk akan berusaha mengubah tempat router wireless dan memindahkan-mindahkan router wireless tersebut sampai mendapatkan kekuatan sinyal yang lebih baik. Selain cara tersebut, sebenarnya ada beberapa cara yang dapat anda tempuh untuk memperkuat sinyal wireless sekaligus memperluas jangkauannya.

  • Pastikan anda memakai perangkat wireless access point yang berkualitas dan bermutu. Kualitas perangkat wireless access point juga memengaruhi kekuatan sinyal dan jangkauan jaringan yang mampu dihasilkannya.
  • Hindarkan router nirkabel dari benda-benda logam di dekatnya. Sebab benda-benda logam dapat mengganggu kestabilan sinyal jaringan wireless. Selain benda logam juga jauhkan dari benda-benda elektronik lainnya seperti microwave. Sebaliknya kalau bisa mendekatkan router nirkabel pada cordless telepon yang berfrekuensi 5.8GHz atau 900Mhz, ini akan menguatkan sinyal wireless anda.
  • Coba menempatkan router nirkabel pada ketinggian tertentu agar dapat menerima banyak sinyal yang diserap dari antena.
  • Jika anda menggunakan router nirkabel yang memakai antena bertipe omni-directional, gantilah antena tersebut dengan antena yang bertipe hi-gain, karena antena jenis ini akan memfokuskan dan mengarahkan sinyal nirkabel pada satu arah. Berbeda dengan antena omni directional yang memancarkan sinyal ke seluruh penjuru router, sehingga kekuatan sinyal menjadi lemah.
  • Apabila anda memiliki lebih dari satu komputer di rumah atau jaringan wireless tersebut digunakan oleh banyak perangkat perlu bagi anda untuk menambahkan repeater. Repeater adalah alat penguat sinyal yang bekerja pada layer fisik jaringan. Posisikan repeater tersebut diantara jalur access point dan perangkat komputer anda. Namun beberapa access point juga ada yang telah menyertakan repeater di dalamnya, seperti Edimax 7206Apg, Senao Engenius ECB/EOC 3220, dan Zinwel ZW2194.
  • Driver adapter jaringan nirkabel wireless juga perlu diperhatikan, yaitu dengan meng-upradenya secara teratur, kadangkala produsen perangkat wireless melakukan perbaikan pada produk-produk mereka agar kinerjanya menjadi lebih baik. Tentunya untuk mendapatkan update driver tersebut rajinlah untuk melihat informasi yang mungkin bisa anda dapat dari situs web mereka.
  • Kemudian akan lebih baik, jika penggunaan perangkat yang ada berasal dari merek vendor yang sama agar menghasilkan kekuatan sinyal yang baik karena masing-masing peralatan telah kompatibel satu sama lain.
  • Mengubah channel pada wireless router juga dapat menjadi cara memperbaiki kekuatan sinyal pada wireless anda. Apabila sinyal wireless lemah coba untuk mengganti channel access point lewat halaman konfigurasi. Di sini anda tidak perlu juga mengganti konfigurasi pada komputer anda, karena dengan sendirinya akan mendeteksi channel baru yang telah dirubah.
  • Langkah terakhir yang patut untuk anda coba apabila cara-cara sebelumnya belum juga berhasil adalah dengan meng-uprade sistem. Anda dapat meng-upgrade jaringan nirkabel dari 802.11b (merupakan standar umum dari jenis jaringan nirkabel) kepada 802.11g yang memiliki kecepatan lima kali lebih cepat dari sistem 802.11b. Tentunya jika anda hendak melakukan hal ini harus terlebih dahulu mengganti perangkat wireless tersebut agar kompatibel dengan sistem jaringan 802.11g, karena sistem jaringan 802.11b hanya kompatibel dengan perangkat yang mendukung sistem ini (802.11b) begitupun sebaliknya.

Oleh : Roma Doni
Sumber Gambar :
http://a-ndroidgadget.blogspot.com/2014/03/cara-membuat-konektivitas-peer-to-peer.html
Referensi :
http://randismk.wordpress.com/memperluas-jangkauan-dan-kekuatan-jaringan-wireless-anda/
http://www.jaringankomputer.org/cara-meningkatkan-jangkauan-jaringan-wireless/

Mengenal Lebih Jauh IP Address pada Jaringan Komputer

Mengenal Lebih Jauh IP Address pada Jaringan Komputer

IP Address [Internet Protokol Address] merupakan salah satu hal penting dalam jaringan komputer. IP Address sendiri merupakan metode yang digunakan untuk memberikan penomoran untuk jaringan. Baik untuk yang sifatnya private [jaringan intranet] maupun publik [internet].

IP Address ini dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A, B, C, D dan kelas E. Di mana perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlah jaringan.

Kebanyakan IP Address kelas A digunakan untuk membangun jaringan yang memiliki banyak host. Untuk kelas B, digunakan untuk jaringan besar dan medium. Sementara kelas C digunakan untuk pembagian jaringan yang banyak tetapi memiliki jumlah host yang sedikit.

Sementara untuk kelas D dan E sangat jarang digunakan karena kelas-kelas ini diperuntukkan bagi jaringan multicast dan eksperimental [riset].

Untuk format penomoran alamat IP menggunakan bilangan biner 32 bit di mana setiap 8 bit-nya dipisahkan oleh tanda titik. Setiap 8 bit-nya juga disebut sebagai 1 oktet.

Contoh : 11000000.00001010.00011110.00000010

Setiap alamat IP memiliki 2 field, yaitu :

1) Field Net ID (Network ID)

Alamat jaringan logika untuk mengidentifikasikan sebuah area network.

2) Field Host ID

Alamat devices logical yang secara khusus digunakan untuk mengidentifikasikan host pada jaringan.

-Pembagian Kelas IP Address

  1. IP Address kelas A
    • Terdiri dari 26.777.214 host
    • Format : NNNNNNNNN.HHHHHHHHH.HHHHHHHHH.HHHHHHHH (N : Net ID, H : Host ID)
    • Bit pertama bernilai 0, di mana 8 bit pertama (1 oktet) sebagai Net ID dan 24 bit (3 oktet) sebagai Host ID
    • Oktet pertama berkisar antara 0 – 127
    • Memiliki 126 jaringan kelas A
    • Range IP Address = 1.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx sampai dengan 126.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

  2. IP address kelas B
    • Terdiri dari 65.532 host
    • Format : NNNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHHH.HHHHHHHH (N : Net ID, H : Host ID)
    • Bit pertama bernilai 10, di mana 16 bit pertama (2 oktet) sebagai Net ID dan 16 bit (2 oktet) sebagai Host ID
    • Oktet pertama berkisar antara 128 - 191
    • Memiliki 16.384 jaringan kelas B
    • Range IP Address = 128.0.xxxxxxxx.xxxxxxxx sampai dengan 191.255.xxxxxxxx.xxxxxxxx

  3. IP Address kelas C
    • Masing-masing jaringan mendukung 256 host
    • Format : NNNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH (N : Net ID, H : Host ID)
    • Bit pertama bernilai 110, di mana 24 bit pertama (3 oktet) sebagai Net ID dan 8 bit (1 oktet) sebagai Host ID
    • Oktet pertama berkisar antara 192 - 223
    • Memiliki 2.097.152 jaringan kelas C
    • Range IP Address = 192.0.0.xxxxxxxx sampai dengan 255.255.255.xxxxxxxx

- Subnet Mask

Setiap jaringan TCP/IP memerlukan nilai subnetmask untuk menentukan jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau jaringan nonlokal.

Untuk jaringan nonlokal berarti harus mentransmisikan paket data melalui router.

Subnetmask juga berfungsi untuk menyaring IP Address dan paket data yang keluar masuk jaringan tersebut.

Masing-masing subnetmask merupakan bitgroup dari semua Host ID dari porsi IP Address yang ditunjukkan dengan nilai 0.

Contoh : Alamat IP Kelas C 192.12.13.10, bilangan binernya 11111111.11111111.11111111.00000000 atau bisa ditulis dengan bilangan desimal 255.255.255.0

Berikut merupakan subnetmask untuk setiap kelas IP :

IP AddressBit SubnetSubnet Mask
Kelas A11111111.00000000.00000000.00000000255.0.0.0
Kelas B11111111.11111111.00000000.00000000255.255.0.0
Kelas C11111111.11111111.11111111.00000000255.255.255.0

- Network Address

Network Address digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan internet. Untuk menentukan suatu network address, cukup dengan mengubah bit Host ID ke angka nol (0) dalam bilangan binernya.

- Broadcast Address

Broadcast digunakan untuk mengirim atau menerima informasi yang diketahui oleh seluruh host pada jaringan.

Selain IP Address, host juga memiliki IP Broadcast untuk menerima paket data.

Nilai Broadcast Address ini bisa diperoleh dengan mengubah bit-bit Host ID menjadi angka 1 semua (dalam bilangan biner).

Untuk lebih jelasnya, silakan perhatikan contoh di bawah ini :

IP Address : 182.14.5.7 (kelas B)
Dinyatakan dalam biner : 10110110.00001110.00000101.00000111
Host ID : 5.7
Network ID : 182.14
Subnet Mask : 255.255.0.0
Network Address : 182.14.0.0 [diperoleh dengan cara mengubah seluruh angka host ID menjadi 0 - 10110110.00001110.00000000.00000000]
Broadcast Address : 182.14.255.255 [diperoleh dengan cara mengubah seluruh angka host ID menjadi 1 - 10110110.00001110.11111111.11111111]

Oleh : Nira Kunea

Perbedaan Antara Hub, Switch dan Router

Perbedaan Antara Hub, Switch dan Router

Pada zaman teknologi serba maju ini, kitapun dituntut untuk mengenal lebih banyak teknologi yang digunakan saat ini. Salah satu teknologi tersebut adalah jaringan. Dalam ilmu jaringan, terdapat beberapa alat yang digunakan untuk keperluan tersebut, alat tersebut antara lain adalah hub, switch, dan router. Mungkin bagi beberapa maniak jaringan sudah tidak asing lagi mendengar dan mengetahui 3 barang di atas, namun untuk beberapa orang awam mungkin membutuhkan informasi maupun ilmu tentang alat tersebut. Beruntung karena saya di sini akan membahas satu per satu pengertian dan perbedaan dari ketiga barang tersebut. Nah, langsung saja tengok pada tulisan di bawah ini, cekidot.

Hub



Hub? Apakah itu semacam hubungan? Haha, mungkin bila ini artikel tentang cinta, hal itu bisa diterima, tetapi ini adalah artikel tentang jaringan, jadi pengertian tersebut salah. Hub adalah alat penghubung antar-user, tetapi paket yang dihubungkan (misalnya email, data, grafik) tersebut dikirimkan melalui semua port yang terdapat pada hub. Nah, ada yang masih bingung dengan pengertian di atas? Untuk lebih mudahnya, saya akan memberikan gambaran mudahnya. Misalnya sebuah hub memiliki 8 port, pada user yang menggunakan port 1 dengan IP: 192.168.1.1 mengirimkan sebuah data yang menuju ke port 4 dengan IP: 192.168.1.4.

Nah, dalam kasus seperti ini, data tersebut tidak langsung menuju ke port 4, tetapi dia akan menuju ke semua port, dari port 2 sampai dengan 8 untuk mencari alamat IP: 192.168.1.4. Apakah hal ini efisien? Tentu tidak. Karena tujuan kita hanya 1 port, mengapa semua port harus kita kirimkan data yang sama? Itu seperti kita mengirim surat untuk 1 alamat, tetapi ke 7 alamat tersebut juga mendapatkan surat yang sama. Karena kegunaannya hub sering digunakan untuk sebuah institut yang memiliki banyak komputer / device untuk dihubungkan menjadi 1 jalur. Sebenarnya hub itu dibagi menjadi 2, yaitu hub Pasif dan hub Aktif, tetapi saya tidak akan membahas hal tersebut di sini. Nah, sudah mengetahui kan pengertian hub? Untuk lebih jelasnya silakan lihat gambar berikut ini!



Switch



Sekarang kita akan membahas alat yang lebih cerdas daripada hub. Apakah itu? Yup, switch. Switch di sini bukanlah sebuah tombol ya, tetapi switch di sini adalah alat penghubung antar-user, tetapi paket yang dihubungkan (misalnya email, data, grafik) tersebut dikirimkan melalui port yang dituju. Dari sini kita sudah mengetahui perbedaan yang mencolok antara switch dan hub. Supaya anda lebih mudah memahaminya lagi, saya akan memberikan gambaran untuk anda. Misalnya ada sebuah user yang menggunakan port 3 dengan IP: 192.168.1.3 akan mengirimkan data menuju ke port 5 dengan IP: 192.168.1.5. Data yang dikirim tersebut akan langsung menuju ke port 5, tidak melalui semua port seperti hub. Sama seperti hub, switch biasa digunakan untuk sebuah institut yang memiliki banyak komputer / device untuk dihubungkan menjadi 1 jalur. Dan untuk switch, sebenarnya terdapat 2 macam switch yang berbeda, yaitu switch Manageable dan switch Non-Manageable. Untuk perbedaannya silakan anda bertanya pada Mbah Google yang lebih pintar.



Router



Router, berasal dari kata route yang artinya rute atau jalan. Lalu, apa hubungannya jalan dengan alat ini? Sebenarnya hubungannya terdapat pada fungsinya. Secara sederhana, pengertian router adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan 2 user atau lebih dengan IP address yang memiliki network ID yang berbeda, bukan hanya host ID yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh berikut ini. IP: 192.168.1.1 memiliki network ID: 192.168.1 dan host ID: 1, IP: 192.167.1.1 memiliki network ID: 192.167.1 dan host ID: 1, nah coba tebak, IP: 192.170.1.3 memiliki network ID dan host ID berapa? Yup, memiliki network ID: 192.170.1 dan host ID: 3. Mungkin untuk penjelasan tentang network ID dan host ID bisa mencari di Google atau artikel lainnya, karena bila saya menjelaskan semua, akan menghabiskan halaman dari artikel yang saya buat.

Lalu bila IP address yang memiliki network ID yang sama, apakah tidak bisa? Tentu saja bisa! Coba bandingkan dengan hub maupun switch bila ingin berkomunikasi dengan 2 IP dengan network ID yang berbeda, misalnya 192.168.1.1 dengan 192.167.1.1, maka tidak akan bisa. Nah di sinilah fungsi router digunakan, router akan meneruskan data yang dikirim meskipun dengan network ID yang berbeda. Router biasa digunakan untuk menghubungkan 2 institut, misalnya gedung perkantoran dengan gedung sekolah, karena jelas masing2 institut memiliki network ID yang berbeda. Banyak sekali macam-macam router yang ada di dunia ini, tetapi yang sering saya gunakan adalah router MikroTik. Karena router tersebut sangat nyaman digunakan dan sangat User-Friendly.



Penulis: Muhamad Helmi
Referensi: http://www.infoteknologi.com/network/perbedaan-hub-dan-switch/
Sumber Gambar:
hub = http://www.teqlog.com/wp-content/uploads/2012/02/8_Port_Mini_Ethernet_hub.jpg
switch = http://www.dlink.com/-/media/Images/Products/DGS/1008P/DGS1008PB1Image%20LSide.png
router = http://cdn.arstechnica.net/wp-content/uploads/2014/01/Linksys_WRT1900AC_router_Front_Final1-640x353.jpg

Selasa, 29 Oktober 2013

"@"Program Sederhana Hotel Menggunakan ( IF – ELSE )

  1. Program Sederhana Hotel Menggunakan ( IF – ELSE )
    Source Code :

    #include<iostream.h>
    #include<conio.h>
    #include<stdio.h>main()
    {
    char kd_kamar,nm_tamu[20],kd_kls,nm_kls[10],nm_kamar[10],ulang;
    int  lama,by;
    long harga,total;awal:
    clrscr();
    //awal:
    cout<<”==================================================”<<endl;
    cout<<”\tHOTEL BINA SARANA INFORMATIKA \n”;
    cout<<”==================================================”<<endl;
    cout<<”Nama Penginap : “;gets(nm_tamu);
    cout<<”==================================================”<<endl;
    cout<<”Pilihan Kamar :\n”;
    cout<<”1-Mawar \n”;
    cout<<”2-Melati \n”;
    cout<<”3-Anggrek \n”;
    cout<<”===================================================”<<endl;
    cout<<”Input Pilihan Kamar [1/2/3] : “;cin>>kd_kamar;
    cout<<”Input Pilihan Kelas [A.VIP/B.REGULAR]   : “;cin>>kd_kls;
    cout<<”Lama Menginap               : “;cin>>lama;if (kd_kamar==’1′)
    {
    strcpy(nm_kamar,”Mawar”);
    if (kd_kls==’a’||kd_kls==’A’)
    {strcpy(nm_kls,”VIP”);
    by=25000;
    harga=250000;}
    else
    {strcpy(nm_kls,”Reguler”);
    by=0;
    harga=250000;}
    }
    else if (kd_kamar==’2′)
    {
    strcpy(nm_kamar,”Melati”);
    harga=200000;
    if (kd_kls==’a’||kd_kls==’A’)
    {strcpy(nm_kls,”VIP”);
    by=25000; }
    else
    {strcpy(nm_kls,”Reguler”);
    by=0; }
    }
    else
    {
    strcpy(nm_kamar,”Anggrek”);
    harga=150000;
    if (kd_kls==’a’||kd_kls==’A’)
    {strcpy(nm_kls,”VIP”);
    by=25000; }
    else
    {strcpy(nm_kls,”Reguler”);
    by=0; }
    }
    total=lama*harga;clrscr();cout<<”\tHOTEL BINA SARANA INFORMATIKA \n”;
    cout<<”===================================================”<<endl;
    cout<<”Nama Penginap  : “<<nm_tamu<<endl;
    cout<<”Nama Kamar     : “<<nm_kamar<<endl;
    cout<<”Jenis Kelas    : “<<nm_kls<<endl;
    cout<<”Harga Kamar    : “<<harga<<endl;
    cout<<”Biaya Tambahan : “<<by<<endl;
    cout<<”Lama Inap      : “<<lama<<endl;
    cout<<”Total          : “<<total;printf(“\n\n”);
    cout<<”\t INGIN INPUT LAGI [Y/T]  : “; cin>>ulang;
    if (ulang == ‘y’ || ulang == ‘Y’)
    goto awal;
    getch();
    }Running :
    INPUT-HTLINPUT
    OUTPUT-HTLOUTPUT